Kementerian PPN/Bappenas menggelar ASEAN Blue economy Forum 2023 pada 2-4 Juli 2023 di Belitung yang membahas pentingnya ekonomi biru sebagai salah satu prioritas kerja sama ASEAN. Blue economy adalah pemanfaatan sumber daya laut dan pesisir laut untuk mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan beriringan dengan upaya melestarikan lingkungan. Blue economy sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) dari United Nation (2015) nomor 14.7 yakni peningkatan ekonomi dari pemanfaatan berkelanjutan dan konservasi sumber daya laut.
Bank Dunia (2018) memperkirakan besaran potensi Blue economy dari keseluruhan negara mencapai USD 6 triliun per tahun atau setara 7% dari PDB dunia pada 2018. Sayangnya UNDP (2022) menilai bahwa output Blue economy tahun 2022 diperkirakan baru sebesar USD 2,5 triliun atau setara 2,4% dari PDB dunia tahun 2022.
Hal yang sama juga terjadi di Indonesia. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki potensi Blue economy yang sangat besar, diperkirakan mencapai nilai USD 280 miliar per tahun oleh Bank Dunia (2019). Sayangnya, Kementerian Maritim & Investasi Indonesia (2023) mencatat bahwa capaian Produk Domestik Bruto dari sektor Blue economy tahun 2022 baru sebesar USD 79 miliar atau setara dengan 6% PDB Indonesia tahun 2022, hanya sekitar 28% dari potensinya .
Belum optimalnya pemanfaatan Blue economy tersebut mendorong sejumlah lembaga internasional dan beberapa negara untuk menyusun peta jalan pengembangan dari Blue economy. Di Indonesia, Bappenas menyusun Indonesia Blue economy Roadmap tahun 2023-2045 yang secara umum berisi 4 strategi utama dan 5 fase pengembangan Blue economy Indonesia dengan target kontribusi Blue economy sebesar 12,45% dari PDB Indonesia di tahun 2045.
Gambar 1. Indonesia Blue economy Roadmap 2023-2045
Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (2023), diolah oleh SIRI
Terdapat 7 sektor prioritas utama yakni perikanan tangkap & aquakultur, industri manufaktur laut, transportasi & logistik laut, turis pesisir laut, pendidikan & penelitian kelautan, energi baru terbarukan, serta bioteknologi & bioekonomi. Sayangnya, pemerintah belum menetapkan porsi kontribusi setiap sektor ke depan. Terkait Sektor transportasi & logistik laut, pengembangan utama dalam kebijakan Blue economy akan difokuskan pada green logistic & green port, cold supply chain, serta penggunaan energi terbarukan untuk maritim.
Sejalan dengan pembahasan tersebut, SIRI merekomendasikan pemerintah untuk mengkaji lebih lanjut penetapan target kontribusi & pertumbuhan tahunan dari 7 sektor prioritas Blue economy tersebut. Selain itu, pemerintah perlu menyesuaikan timeline implementasi green logistic (fase 2 : 2025-2029) agar sejalan dengan regulasi insentifnya (fase 3 : 2030-2034) agar lebih efektif.
Di samping itu, aktivitas ekonomi domestik pada Juni 2023 masih cerah yang tercermin dari PMI manufaktur yang masih menunjukkan pergerakan ekspansif ditengah optimisme masyarakat dalam melakukan konsumsi. Hal ini juga ditopang oleh surplus APBN meskipun ekspor & impor mengalami penurunan. Sementara itu, inflasi semakin terkendali pada angka 3,6% per tahun, sehingga Bank Indonesia kembali mempertahankan BI 7DRR di level 5.75%.
Sementara itu, perkembangan ekonomi global diwarnai dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi China akibat peningkatan produksi industri dan investasi di bulan Juni 2023. Selain itu, inflasi Amerika & Uni Eropa terus mereda meskipun masih jauh dari target 2%, di tengah berlanjutnya kebijakan moneter kontraktif. Di sisi lain, indeks PMI Manufaktur global, serta output global dari barang dan jasa mengalami penurunan.
Gambar 2. PMI Dunia, ASEAN, dan Indonesia
Sumber: IHS Markit
Dari sisi industri logistik dan maritim, Pada Juni 2023, tarif pengangkutan kontainer, curah kering, serta curah basah mengalami penurunan di tengah penurunan harga minyak dunia. Di sisi lain, volume pengiriman kontainer global dan tarif pengangkutan olahan curah basah meningkat 9% (MoM) dan 6,9% (MoM), secara berurutan. Harga bahan bakar kapal yang tercermin oleh Harga Bunker VLSFO Singapura juga mengalami penurunan di bulan Juli 2023 tercatat sebesar USD 505/MT, mengakhiri tren kenaikan sejak bulan Desember. Melihat historis, harga di bulan Juli telah menurun 46% dari puncak harga bahan bakar pada Juni 2022 yang senilai USD 1.099/MT.
Secara garis besar, Indonesia dan dunia memiliki potensi blue economy yang sangat besar. Akan tetapi, capaian PDB dari sektor blue economy Indonesia dan dunia masih jauh dari potensinya. Oleh karena itu, SIRI merekomendasikan pemerintah untuk mengkaji lebih lanjut penetapan target kontribusi & pertumbuhan tahunan dari 7 sektor prioritas Blue economy tersebut serta menyesuaikan timeline implementasi green logistic (fase 2 : 2025-2029) agar sejalan dengan regulasi insentifnya (fase 3 : 2030-2034) agar lebih efektif. Meski capaian blue economy belum optimal, aktivitas ekonomi domestik pada Juli 2023 masih cerah didukung oleh optimisme masyarakat dalam melakukan konsumsi, inflasi yang semakin terkendali, dan surplus APBN. Sementara itu, kondisi ekonomi global cukup variatif diwarnai dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi China dan inflasi Amerika & Uni Eropa yang terus mereda, serta penurunan pada indeks PMI Manufatur global dan output global dari barang dan jasa. Terkhusus untuk industri logistik dan maritim, terdapat penurunan tarif pengangkutan di tengah penurunan harga bahan bakar kapal dan minyak dunia.