Samudera Indonesia melakukan digitalisasi melalui Samudera Connect yang tentu memudahkan para pelanggan untuk melacak kontainer (container tracking), melihat jadwal keberangkatan kapal, lokasi gudang, dan lainnya. Platform berbasis web yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi serta produktivitas ini dirilis pada awal 2023 ini kian diminati pelanggan. Ini merupakan salah satu tonggak keberhasilan Samudera Indonesia menerapkan digitalisasi.
I Kadek Didik Wijaya, Division Head Corporate IT Samudera Indonesia, mengatakan bahwa usaha transformasi digital ini sebagai upaya perubahan dengan inovasi untuk meningkatkan efisiensi kerja hingga meningkatkan customer experience, “Ini bertujuan untuk meningkatkan value kepada para pemangku kepentingan,” ucap Kadek.
Modernisasi teknologi digunakan perseroan untuk mengakselerasi perubahan di proses bisnis. Perlahan tapi pasti, dampaknya menunjukkan hasil yang menggembirakan. “Teknologi memungkinkan kami merancang proses bisnis yang lebih baik, dengan implementasi teknologi atau solusi baru,” kata Kadek yang berkarier di Samudera Indonesia sejak 2001.
Dia menjelaskan, proses transformasi digital dilakukan bertahap di seluruh departemen, seperti departemen keuangan, SDM, operasional, dan pemasaran. Yang pertama dibenahi teknologinya adalah departemen operasional, yaitu digitalisasi proses bisnis pengapalan, mulai dari tahap booking, shipping tracking, dan pengajuan tagihan. Transformasi digital seperti ini sudah dijalankan sejak 20 tahun lalu.
Lalu, manajemen emiten pelayaran yang sahamnya bersandi SMDR ini menganalisis transformasi digital, mengidentifikasi kendala, membenahi proses bisnis, dan memutakhirkan beragam peranti terkait digitalisasi. Pendek cerita, transformasi di perusahaan yang didirikan oleh Soedarpo Sastrosatomo ini merupakan proses yang berkelanjutan untuk terus meningkatkan proses bisnis. Salah satunya, container tracking dashboard yang memudahkan konsumen.
Container tracking ini merupakan teknologi yang memudahkan pemilik kontainer melacak posisi dan status kontainer secara real-time di platform digital Samudera Indonesia. Fitur ini menggunakan teknologi GPS dan sensor untuk melacak pergerakan kontainer. GPS mengirimkan sinyal ke satelit yang kemudian dikirimkan ke stasiun darat untuk diproses lebih lanjut. Selain itu, sensor yang tersemat pada kontainer itu dapat memantau suhu, kelembaban. dan kondisi lainnya di dalam kontainer untuk memastikan keamanan dan keselamatan kargo.
Fitur container tracking mengidentifikasi masalah, seperti pemilik kontainer dapat melacak lokasi terakhir kontainer tersebut dan melaporkannya kepada pihak berwenang untuk menemukan kontainer yang diduga hilang itu. Selain itu, pelanggan pun mudah melacak status pengiriman barang, dan lainnya.
Samudera Indonesia memberikan kepuasan kepada pelanggan dalam melayani pengiriman kargo antarpulau atau antarnegara. Perusahaan yang beroperasi sejak 1964 ini menyodorkan pelayanan jasa pelayaran yang bisa diprediksi jadwalnya. “Semua itu bisa diwujudkan dengan dukungan teknologi,” ujar Kadek.
Digitalisasi itu merupakan hasil dari serangkaian diskusi dan umpan balik dari karyawan dan pemangku kepentingan yang lain. Kadek mencontohkan proses financial reporting juga berbasis teknologi. Data dihimpun untuk dianalisis serta menjadi acuan mengambil keputusan untuk mengentaskan berbagai masalah. Perseroan menjalin komunikasi intim dengan konsumen tatkala memproses pembenahan teknologi. Tujuannya, agar tidak terjadi kesalahpahaman.
“Kami sebelumnya memberikan informasi ke pelanggan, agar jika terjadi yang tidak diinginkan, mereka memahami sejak awal. Tapi kami memastikan problem-nya sudah minimum, agar tidak mengganggu proses operasional,” Kadek menegaskan.
Di sisi lain, Samudera Indonesia juga meningkatkan kompetensi pegawai. Insan perusahaan dilatih dan ditempa menjadi instruktur untuk membagi pengetahuan kepada karyawan lainnya.
Listiyo Prinantoro, Division Head Corporate Digital Samudera Indonesia, menggarisbawahi peran karyawan sebagai kunci keberhasilan setiap proses transformasi digital. “Kami sudah memanfaatkan teknologi sejak lama, sehingga proses bisnis bisa terintegrasikan, pengambilan keputusan bisnis juga bisa lebih cepat,” ujar Listiyo.
Perseroan jugo berinisiatif menggunakan Internet of Things (loT) dan artificial intelligence untuk melayani konsumen melalui fitur chatbot untuk menjawab pertanyaan mereka. Hal ini merupakan langkah nyata mewujudkan peta jalan (roadmap) transformasi digital.
Peta jalan ini dikembangkan oleh manajemen sesuai perkembangan teknologi. Perencanaan jangka pendek-panjang digitalisasi mempertimbangkan aspek keamanan serta mengkreasikan inovasi dan solusi yang diciptakan oleh insan Samudera Indonesia.
Sumber: Majalah SWA